Apendisitis adalah peradangan pada usus buntu. Ini adalah keadaan darurat medis dan hampir selalu membutuhkan operasi pengangkatan usus buntu segera.
Jika tidak segera diobati, apendisitis dapat menyebabkan usus buntu pecah. Jika demikian, bakteri di usus buntu akan tumpah ke rongga perut, sehingga menyebabkan kondisi serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengidentifikasi gejala serta penyebab radang usus buntu agar tindakan medis dapat segera dilakukan.
Penyebab apendisitis
Penyakit ini terjadi ketika usus buntu tersumbat oleh tinja, benda asing atau tumor. Infeksi juga dapat menyebabkan radang usus buntu, karena biasanya usus buntu membengkak akibat infeksi di dalam tubuh.
Gejala apendisitis
Gejala utama apendisitis atau radang usus buntu adalah sakit perut. Rasa sakit ini disebut kolik abdomen. Rasa sakit bisa mulai di pusar dan kemudian pindah ke bagian kanan bawah perut.
Namun, area rasa sakit dapat bervariasi, tergantung pada usia dan lokasi usus buntu itu sendiri. Dalam beberapa jam, rasa sakit bisa sjaa bertambah parah, terutama saat bergerak, bernapas dalam-dalam, batuk atau bersin.
Selain itu, nyeri ini juga bisa muncul secara tiba-tiba, bahkan saat penderita sedang tidur. Jika apendisitis terjadi saat hamil, maka akan timbul rasa nyeri pada perut bagian atas karena posisi usus buntu akan menjadi lebih tinggi saat hamil.
Gejala sakit perut bisa disertai gejala lain, antara lain:
- Kehilangan selera makan
- Perut kembung
- Ketidakmampuan untuk buang gas (kentut)
- Mual
- Sembelit atau diare
- Demam
Jika anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis. Jangan makan, minum atau menggunakan obat-obatan karena dapat menyebabkan usus buntu yang meradang tersebut pecah.
Cara mencegah apendisitis
Sejatinya, tidak ada cara pastiuntuk mencegah radang usus buntu. Namun, makan makanan kaya serat dapat mengurangi risikonya.
Beberapa makanan berserat tinggi yang berpotensi mencegah radang usus buntu dan menyehatkan pencernaan adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Selain itu, anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah radang usus buntu.