Investasi merupakan salah satu tolok ukur pertumbuhan ekonomi. Menurut OJK, investasi adalah penanaman modal jangka panjang untuk memperoleh aktiba yang utuh atau membeli saham dan surat berharga lainnya guna mendapatkan keuntungan.
Contoh instrumen investasi termasuk reksa dana, saham, deposito, obligasi, saham, logam mulia, tanah dan bangunan. Investasi ini dapat dilakukan secara individu maupun perusahaan. Termasuk pemerintah yang memberikan keuntungan bagi negara melalui investasi melalui berbagai kementerian.
Untuk mencapai investasi, baik bagi individu maupun badan usaha harus mempertimbangkan banyak faktor. Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi investasi adalah sebagai berikut:
1. Suku bunga
Suku bunga berkontribusi pada iklim investasi. Nilai suku bunga disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kondisi global.
Jika suku bunga tidak dapat memberikan imbal hasil yang baik, investor asing berpotensi menarik modal dari negara berkembang.
2. Sumber daya alam
Kekayaan sumber daya alam Indonesia dapat menarik investor asing untuk berinvestasi. Indonesia memiliki dua sumber daya alam, yaitu fosil bumi dan pariwisata.
Fosil bumi seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam. Adapun wisata seperti pemandangan alam menjadi daya tarik investasi utama. Hal ini terlihat dari gencarnya promosi 7 ‘Bali’ baru di Indonesia.
3. Demografi
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang padat bahkan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Catatan BPS (2010-2020) menunjukkan jumlah penduduk Indonesia bertambah 32 juta orang. Oleh karena itu, ada kemungkinan terjadi peningkatan jumlah penduduk yang signifikan.
4. Tenaga kerja
Di Indonesia, tenaga kerja terampil usia produktif masih relatif sedikit. Ketrampilan angkatan kerja akan memengaruhi pendapatan pekerja, pendapatan setiap daerah atau provinsi, hingga regional.
Selain berdampak pada pendapatan, keberadaan tenaga kerja terampil juga dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
5. Iklim ekonomi yang baik
Di Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan lingkungan ekonomi yang baik. Indonesia telah berulang kali selamat dari krisis ekonomi skala global.
Sekalipun situasi ekonomi dunia sedang tidak baik, Indonesia dapat menciptakan lingkungan ekonomi dan investasi yang aman dan sehat.
6. Situasi politik dalam negeri
Sejak reformasi pada tahun 1998, situasi politik dalam negeri bergolak.
Untuk menjaga iklim investasi, pemerintah dapat mengekang pergolakan semacam itu setiap saat untuk menciptakan negara yang sehat dan aman.
7. Politik luar negeri
Untuk menarik investor asing, pemerintah juga perlu berperan aktif dalam menjalin hubungan baik dengan negara lain.
Hubungan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan negara lain dalam mengelola dana di Indonesia dan menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang.
8. Birokrasi
Salah satu penyebab mandeknya investasi asing adalah birokrasi yang berbelit-belit dan memakan waktu. Dan, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia mulai membenahi birokrasi agar lebih cepat, termasuk penggunaan teknologi di dalamnya.