Kualitas tidur yang buruk bisa memunculkan berbagai penyakit. Gangguan tidur pun bermacam-macam, mulai dari insomnia, mimpi buruk, hingga sleep apnea.
Di antara berbagai gangguan tidur yang ada, sleep apnea menjadi gangguan tidur yang sangat serius. Gangguan tidur ini ditandai dengan berhentinya pernapasan secara tiba-tiba saat tidur.
Gangguan tidur ini dapat memperburuk kualitas kesehatan karena tidur yang tidak nyenyak. Saat ini diperkirakan hampir 1 miliar orang di seluruh dunia menderita gangguan tidur ini.
Selama gangguan ini terjadi pada seseorang, aliran udara akan berkurang atau tersumbat saat tidur. Gangguan tidur ini memanifestasikan dirinya dalam banyak cara, termasuk kantuk berlebihan di siang hari, kelelahan, mendengkur berat dan tidak yang tidak menyegarkan.
Apa yang terjadi ketika mengalami sleep apnea?
Dikatakan bahwa sleep apnea lebih sering terjadi pada pria. Bahkan sebuah penelitian oleh Pennsylvania State University yang mempelajari lebih dari 42.000 orang di seluruh dunia dengan usia rata-rata 62 tahun, menunjukkan bahwa 64 persen penderita sleep apnea adalah laki-laki.
Analisis itu menemukan bahwa orang dengan sleep apnea dua kali lebih mungkin meninggal mendadak dibandingkan orang tanpa gangguan tidur ini. Studi ini juga menemukan bahwa seiring bertambahnya usia, risiko kematian kardiovaskular akibat sleep apnea hampir dua kali lipat.
Meski sangat berbahaya, ternyata masih banyak orang yang tidak sadar akan bahaya sleep apnea.
Pengobatan sleep apnea
Dalam beberapa kasus, yakni untuk sleep apnea yang lebih ringan, dokter mungkin hanya merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan atau berhenti merokok. Jika kita memiliki alergi hidung, dokter akan merekomendasikan pengobatan alergi.
Jika cara ini tidak memperbaiki tanda dan gejala, atau jika kondisinya pada tahap sedang hingga parah, sejumlah perawatan lain mungkin akan direkomendasikan.
Perangkat tertentu dapat membantu membuka saluran udara yang tersumbat. Dalam kasus lain, operasi mungkin diperlukan.
Pengobatan melalui terapi:
- Tekanan saluran napas positif terus menerus (CPAP). Jika kita menderita sleep apnea sedang hingga berat, kita dapat memanfaatkan mesin yang memberi tekanan udara melalui masker saat tidur. Dengan CPAP (SEE-pap), tekanan udara sedikit lebih tinggi dari udara di sekitarnya Dan, hanya cukup untuk menjaga saluran udara bagian atas tetap terbuka untuk mencegah apnea dan mendengkur.
- Perangkat mulut, biasanya alat yang disesuaikan untuk kebutuhan khusus yang dipakai saat tidur. Ada dua jenis perangkat mulut, dan mereka bekerja secara berbeda untuk membuka saluran udara bagian atas.
- Pada kasus sleep apnea ringan atau sleep apnea yang terjadi hanya saat berbaring telentang, dokter mungkin meresepkan perangkat mulut. Untuk mendapatkan perangkat tersebut, dokter dapat merujuk kitake dokter gigi. Para spesialis ini akan memastikan bahwa alat oral sesuai dengan mulut dan rahang.
- Pemasangan implan dapat membantu beberapa orang meredakan sleep apnea. Ada beberapa perangkat yang dapat mengobati sleep apnea obstruktif dan sentral. Penderita harus menjalani operasi untuk menanamkan implan di dalam tubuh. Perangkat akan mendeteksi pola pernapasan dan memberikan rangsangan ringan pada otot-otot tertentu yang membuka saluran napas selama tidur.
Cara mencegah sleep apnea
Pencegahan dapat dilakukan dengan meminimalkan faktor risiko yakni seperti mengonsumsi makan sehat, berhenti merokok dan membatasi (baiknya menghindari) asupan alkohol.