Diversifikasi portofolio adalah salah satu cara yang direkomendasikan dan juga merupakan strategi investasi yang ampuh. Diversifikasi sendiri dapat diartikan sebagai teknik untuk mencapai keuntungan terbaik dan meminimalkan risiko investasi.
Mungkin ungkapan ‘jangan taruh semua telur dalam satu keranjang’ sudah tidak asing lagi dalam dunia investasi. Kalimat Warren Buffet ini sangat sejalan dengan konsep diversifikasi portofolio investasi. Yakni, jangan alokasikan semua aset hanya pada satu instrumen investasi.
Jadi, jika investor ingin berinvestasi, maka jangan berinvestasi pada satu instrumen saja. Investor perlu membuat portofolio investasi yang terdiversifikasi untuk meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan potensi keuntungan.
Setelah memahami diversifikasi, kita juga harus memahami arti dari portofolio itu sendiri, meskipun ada hubungan yang erat antara portofolio dan diversifikasi. Portofolio didefinisikan sebagai kumpulan investasi keuangan, seperti saham, obligasi, reksadana, uang tunai, komoditas dan semua instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa.
ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk diversifikasi portofolio, di antaranya sebagai berikut:
1. Memahami profil risiko
Cara pertama untuk mendiversifikasi investasi adalah dengan menentukan profil risiko investasi kita. Profil risiko adalah cerminan kita saat menghadapi risiko investasi.
Pertama-tama, kita harus memahami bahwa semakin besar keuntungan, semakin besar risiko investasi. Profil risiko investasi sendiri dibagi menjadi tiga kategori, yaitu konservatif, sedang dan agresif.
Sebelum menentukan produk investasi mana yang cocok, kita perlu terlebih dahulu menentukan profil risikonya.
2. Sesuaikan jangka waktu dan tujuan investasi
Cara kedua untuk mendiversifikasi investasi adalah dengan melakukan penyesuaian berdasarkan tujuan dan jangka waktu investasi.
Ya, selain memahami kondisi risiko, kita juga dapat melakukan diversifikasi investasi sesuai dengan tujuan dan jangka waktu investasi yang direncanakan.
Jika kita berinvestasi dalam pembelian properti untuk waktu yang lama, maka kita dapat meningkatkan porsi investasi produk reksadana, saham atau deposito.
3. Tentukan besaran tujuan keuangan
Cara ketiga untuk mendiversifikasi investasi adalah dengan menentukan nilai kebutuhan dari setiap tujuan keuangan.
Sebelum melakukan diversifikasi investasi, kita juga perlu menentukan target dana yang akan ‘dinaikkan’ dan perkiraan waktu investasi.
Ini dapat membantu kita dalam mengelola alokasi diversifikasi investasi.
Jika kita memiliki lebih banyak tujuan keuangan dalam jangka pendek, maka kita dapat memaksimalkan investasi kita pada instrumen yang berfokus pada memberikan hasil jangka pendek.
Yang terpenting, jangan membeli produk investasi karena sedang tren atau hanya mengikuti orang lain. Melainkan, pilih produk yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kita!