Penting bagi kita semua mengetahui penyebab umum GERD untuk membantu menemukan pengobatan terbaik guna mengatasi gangguan ini.
GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease. GERD adalah bentuk kronis refluks asam lambung yang naik ke kerongkongan.
GERD dapat didiagnosis ketika refluks asam terjadi lebih dari dua kali seminggu atau menyebabkan radang kerongkongan. Oleh karenanya, GERD adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan.
Kerusakan kerongkongan jangka panjang akibat GERD dapat menyebabkan kanker kerongkongan.
Antasida atau obat bebas lainnya mungkin tidak menghilangkan nyeri yang disebabkan oleh GERD. Gejala GERD yang dapat dikenali antara lain:
- Bau mulut
- Kerusakan email gigi
- Sensasi terbakar di dada
Merasa seperti isi perut kembali ke tenggorokan, atau bahkan mulut
- Nyeri dada
- Batuk kering terus menerus
- Asma
- Sulit menelan
Penyebab Umum GERD
1. Merokok
Penderita GERD biasanya disarankan untuk tidak merokok karena diyakini menjadi salah satu penyebab penyakit tersebut. Pasalnya, saat kita merokok, kemampuan otot sfingter esofagus bagian bawah melemah.
Akibatnya, sfingter esofagus yang seharusnya tertutup justru terbuka sehingga asam lambung lebih mudah mengalir ke atas lagi. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada, atau heartburn.
Selain itu, merokok juga dapat mengurangi produksi air liur, memperlambat waktu pengosongan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. Semua ini akan semakin meningkatkan asam lambung yang menjadi penyebab GERD.
2. Efek obat
Jenis obat tertentu, seperti Aspirin, Motrin atau Advil (ibuprofen) dan Aleve (Naproxen) memiliki efek sampingnya tersendiri. Misalnya, menyebabkan penyakit gastrointestinal atau saluran pencernaan, termasuk masalah tukak lambung dan iritasi kerongkongan.
Ada kemungkinan bahwa jenis obat NSAID lain dapat semakin melemahkan otot sfingter esofagus. Obat lain yang diduga melemahkan otot katup esofagus yang dapat menyebabkan GERD antara lain:
- obat asma,
- Obat calcium channel blockers untuk hipertensi
- Obat antihistamin yang digunakan untuk mengobati gejala alergi,
- Obat penenang, dan
- Obat antidepresan.
Jika kita sudah menderita GERD, jenis obat ini dapat meningkatkan keparahan gejala. Sedangkan bagi kita yang tidak menderita GERD, penggunaan obat-obatan ini dalam jangka panjang berisiko menimbulkan gejala GERD.
Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat di atas. Atau, konsultasikan bila merasakan gejala saat minum obat tertentu secara teratur.
3. Kegemukan atau obesitas
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko refluks asam dan penyakit GERD, karena terlalu banyak lemak perut memberi tekanan pada area perut.
4. Konsumsi makanan pedas dan asam
Makan makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, cokelat, mint, bawang putih, bawang merah atau makanan pedas dan berlemak tinggi bisa memicu asam lambung yang menyebabkan GERD.
Ya, makanan pedas dab berminyak merupakan makanan penyebab asam lambung. Hal ini karena makanan pedas dan berminyak banyak mengandung cabai, minyak dan lemak, yang dapat merangsang produksi asam lambung.
5. Kehamilan
Peningkatan estrogen dan progesteron selama kehamilan akan mengendurkan sfingter esofagus pada wanita sehingga menyebabkan refluks asam berkali-kali.
Selain itu, perut ibu hamil yang membesar akan memberi tekanan lebih pada area perut. Oleh karena itu, wajar jika ibu hamil mengalami heartburn akibat GERD.