fbpx
Riset Menambah Waktu Tidur Tak Selalu Menyehatkan

Riset: Menambah Waktu Tidur Tak Selalu Menyehatkan

Tidur yang cukup adalah syarat menjadikan tubuh sehat, itulah sebabnya para ilmuwan terus mencari cara untuk memastikan bahwa setiap orang dapat melakukannya.

Meski begitu, menambah waktu tidur tidak selalu bermanfaat. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di India membuktikan hal ini.

Penelitian yang melibatkan 452 pekerja berpenghasilan rendah di Chennai selama sebulan ini juga menemukan bahwa tidur siang lebih bermanfaat daripada mengambil satu jam ekstra di malam hari, setidaknya bagi peserta yang tidurnya sering terganggu di malam hari.

Pengukuran dilakukan menggunakan actigraphs, dan sensor gerakan kecil yang dapat dipakai untuk memantau siklus tidur.

Actigraphs dapat memantau orang tidur di rumah mereka sendiri tanpa memerlukan peralatan tambahan atau konfigurasi yang rumit.

Dengan memberikan informasi dan dorongan, serta memperbaiki lingkungan tidur di rumah, responden dapat menambah tidurnya hingga setengah jam setiap malamnya.

Namun, ternyata manfaat kesehatan yang diharapkan justru tidak didapatkannya.

Dampak positif yang diharapkan seharusnya mencakup kemampuan berpikir, pengambilan keputusan, dan produktivitas yang meningkat.

Baca Juga :  5 Cara Mendapatkan Tidur Nyenyak Setiap Malam

Rata-rata jam kerja juga menurun, mungkin karena lebih banyak waktu tidur berarti lebih sedikit jam untuk kerja.

Banyak penelitian sebelumnya telah menekankan efek kurang tidur di malam hari, termasuk peningkatan risiko demensia.

Peneliti mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, para sukarelawan yang berpartisipasi dalam penelitian ini sering terbangun sekitar 31 kali dalam semalam.

Dengan kata lain, kualitas tidur mereka saat ini sebanding dengan orang yang mengidap masalah insomnia atau sleep apnea.

Menurut Schilbach, kualitas tidur kebanyakan orang di Chennai memang sangat rendah karena faktor ekonomi.

Kemudian, setengah dari responden didorong untuk tidur siang setengah jam di siang hari. Fakta membuktikan bahwa ini memiliki beberapa hasil positif, seperti peningkatan produktivitas, fungsi kognitif dan kesehatan mental.

Namun, waktu kerja menjadi berkurang, dan peserta tidak mau atau tidak bisa mengganti waktu kerja yang mereka gunakan untuk tidur.

Ingat tidur terlalu lama juga berbahaya!

Jika waktu tidur seseorang melebihi kebutuhan tidur idealnya, maka ia dikatakan tidur terlalu lama. Selain itu, ciri lain dari waktu tidur yang berlebihan adalah sulit bangun di pagi hari, sering mengantuk saat beraktivitas atau masih ingin tidur setelah tidur siang.

Baca Juga :  Mengenal Sleep Apnea, Gangguan Tidur Amat Bahaya

Dalam jangka panjang, jika kita sering melakukannya, terlalu lama tidur dapat menimbulkan berbagai bahaya, yaitu:

1. Sakit kepala

Tidur terlalu lama di siang hari membuat sulit untuk tertidur di malam hari, yang mungkin membuat sakit kepala keesokan harinya.

Hal ini terjadi karena tidur terlalu lama dapat memengaruhi kerja senyawa neurotransmitter di otak, seperti serotonin.

Ketika kinerja zat ini terganggu, akan ada masalah dengan aktivitas saraf di otak, dan karena itu muncul risiko sakit kepala.

2. Sakit punggung

Saat kita tidur dalam posisi yang sama terlalu lama, biasanya kita akan mengalami sakit punggung, terutama posisi telentang. Hal ini membuat tulang belakang terasa kaku dan sering menimbulkan sensasi nyeri.

3. Gangguan mental

Depresi biasanya menyebabkan insomnia. Namun, beberapa orang yang depresi mungkin juga mengalami gangguan tidur yang berlebihan.

Jika tidak diobati, kondisi ini dapat memperburuk depresi. Selain itu, waktu tidur yang terlalu lama juga dapat menempatkan orang pada risiko kecemasan, susah konsentrasi, daya ingat menurun dan mudah lelah.

Baca Juga :  Fakta Tidur Siang 20 Menit, Ini 4 Manfaatnya