Vitamin D adalah salah satu nutrisi penting yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh. Fungsi utama vitamin D adalah untuk memperkuat tulang dan gigi serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Uniknya, tubuh juga bisa memproduksi vitamin D sendiri. Untuk informasi lebih rinci, mari kita simak pembahasan berikut ini!
Apa itu vitamin D?
Vitamin D dibutuhkan untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor. Vitamin D sendiri larut dalam lemak. Terdapat dua bentuk utama vitamin D ditemukan dalam makanan dan suplemen.
Yang pertama adalah vitamin D2 (ergocalciferol) yang ditemukan pada beberapa jamur, dan yang kedua adalah vitamin D3 (cholecalciferol) yang ditemukan pada ikan, minyak ikan, kuning telur dan sinar matahari.
Saat kulit terkena sinar matahari di luar ruangan, tubuh dapat memproduksi vitamin D. Ketika sinar ultraviolet B (UVB) matahari menyinari kolesterol dalam sel-sel kulit, terjadilah sintesis vitamin D3.
Kualitas vitamin D3 dari paparan matahari secara langsung jauh lebih tinggi dibandingkan vitamin D dalam makanan. Pasalnya, vitamin D3 lebih mudah diproses oleh tubuh dan bertahan lebih lama di dalam darah.
Sumber Vitamin D
Vitamin D dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sinar matahari, makanan dan suplemen.
Paparan sinar matahari adalah cara mudah untuk mendapatkan vitamin D dan menghindari dari penyakit ringan.
Makanan yang paling banyak mengandung vitamin D antara lain ikan berlemak seperti salmon, sarden, makerel dan tuna.
Manfaat vitamin D
Vitamin D berupa vitamin D2 dan vitamin D3 dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah berbagai penyakit. Berikut manfaat vitamin D bagi kesehatan:
1. Meningkatkan kesehatan tulang dan gigi
Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dan penjagaan kadar fosfor dalam darah. Faktor-faktor ini dibutuhkan guna memelihara kesehatan tulang dan gigi.
2. Mengoptimalkan kekebalan, serta kesehatan otak dan sistem saraf
Vitamin D mendukung kerja sel darah putih melawan patogen dan mengurangi peradangan, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk merespons kekebalan.
3. Mengatur kadar insulin untuk mencegah risiko diabetes
Vitamin D membantu tubuh memproduksi insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah. Sehingga mengurangi risiko resistensi insulin yang menjadi penyebab diabetes tipe 2.
4. Menghambat perkembangan kanker
Vitamin D dapat mencegah perkembangan kanker, merangsang kematian sel dan menghambat perkembangan tumor.
Kebutuhan vitamin D pada berbagai usia
Kebutuhan setiap orang akan vitamin D berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia. Ini penjelasannya:
1. Kebutuhan vitamin D bayi
Kebutuhan vitamin D bayi sekitar 400 IU (international unit), yaitu sekitar 10 mikrogram.
Untuk diketahui, ASI sendiri mengandung 25 IU vitamin D per liter. Tentu saja ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D bayi. Oleh karena itu, orang tua harus memastikan bahwa bayinya terkena sinar matahari yang cukup.
2. Kebutuhan vitamin D anak dan dewasa
Untuk anak di atas satu tahun, dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 600 IU vitamin D per hari.
Jumlah ini sebenarnya bisa dipenuhi dengan paparan sinar matahari. Namun, dalam beberapa kondisi, seperti penggunaan tabir surya, dapat menghambat paparan sinar matahari, sehingga mengurangi produksi vitamin D.
3. Kebutuhan vitamin D pada lansia
Orang di atas 70 tahun membutuhkan 800 IU vitamin D sehari. Peningkatan ini disebabkan oleh perubahan fisik dan perilaku yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.
Lansia harus makan lebih banyak makanan yang mengandung vitamin D. Hal ini karena secara umum, lansia jarang menghabiskan waktu di luar ruangan, sehingga mereka kurang terkena sinar matahari.
Kemampuan lansia untuk memproduksi vitamin D3 dari radiasi matahari juga menurun. Dibandingkan dengan orang yang lebih muda, mereka hanya dapat memproduksi sekitar 75 persen vitamin D.