Memiliki daya tahan tubuh yang kuat dapat melindungi seseorang dari berbagai infeksi dan penyakit.
Di sisi lain, sistem kekebalan yang lemah menjadikan tubuh tidak memiliki kekebalan yang cukup untuk melawan infeksi.
Mereka mungkin lebih rentan terhadap penyakit seperti pneumonia atau penyakit lainnya. Bakteri dan virus, termasuk virus penyebab Covid-19, juga dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Berikut enam gejala sistem kekebalan tubuh melemah yang perlu diperhatikan.
1. Mudah lelah
Jika kita sudah cukup tidur tetapi masih merasa lelah, sistem kekebalan tubuh kita mungkin melemah. Ketika sistem kekebalan dalam tubuh lemah, tingkat energi juga melemah. Sebab, tubuh berusaha menghemat energi untuk mengisi daya sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa melawan virus dan bakteri.
Sistem kekebalan tubuh adalah sistem kompleks yang terdiri dari sel dan organ darah yang melindungi tubuh dari bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit. Jika seseorang sering terinfeksi, maka sistem kekebalan kita kemungkinan akan melemah.
2. Mudah mengalami infeksi
Jika kita rentan terhadap infeksi, sistem kekebalan kita kemungkinan dalam keadaan berbahaya. Gejala sistem kekebalan yang melemah meliputi:
- Ada lebih dari empat infeksi telinga dalam setahun.
- Terkena pneumonia dua kali setahun.
- Mengalami sinusitis kronis dalam waktu satu tahun.
3. Tingkat stres berlebihan
Stres yang berlebihan dan berkepanjangan dapat melemahkan respons imun tubuh. Jika hal ini terjadi, maka akan membuat kita rentan terhadap virus.
Hal ini dikarenakan stres dapat menurunkan limfosit atau sel darah putih yang memiliki peran penting dalam tubuh, yakni untuk melawan infeksi.
4. Sering mengalami masalah perut
Jika kita sering mengalami diare atau sembelit, sistem kekebalan tubuh kita mungkin terganggu.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hampir 70 persen dari sistem kekebalan tubuh terletak di saluran pencernaan. Bakteri mikroorganisme menguntungkan yang hidup di sana dapat melindungi usus kita dari berbagai infeksi dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Jika jumlah bakteri “baik” di usus kurang, ini dapat membuat kita berisiko terkena infeksi virus, peradangan kronis dan penyakit autoimun.
5. Luka di kulit butuh waktu lama untuk sembuh
Kulit adalah bagian tubuh yang paling rentan terhadap cedera, luka bakar dan tergores. Jika kulit terluka, proses penyembuhannya tergantung pada sistem kekebalan tubuh kita.
Ketika sistem kekebalan tubuh menurun, kulit tidak dapat beregenerasi. Hal ini menyebabkan luka pada kulit membutuhkan waktu lama untuk sembuh.