Diet kentang merupakan metode diet yang dipercaya mampu menurunkan berat badan, dengan hanya mengonsumsi kentang.
Namun, diet kentang yang benar ini bukan berarti kita hanya makan kentang saja. Namun ada aturannya agar tubuh tidak kekurangan gizi atau malah membahayakan kesehatan.
Konsep diet kentang sudah ada sejak tahun 1849. Kemudian menjadi populer kembali melalui buku “Potato Hacks: Weight Loss Simplified” yang diterbitkan pada tahun 2016 oleh Tim Steele.
Setelah mengikuti diet kentang, banyak testimoni berhasil menurunkan berat badan bermunculan. Namun sejauh ini, belum ada penelitian ilmiah yang mendukungnya.
Selain pro dan kontra dari diet kentang, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kentang relatif rendah kalori. Namun, tidak bisauntuk menurunkan berat badan secara signifikan.
Menggunakan kentang sebagai pengganti nasi putih bisa saja membatasi kalori, karena kandungan proteinase dalam kentang bisa mengurangi rasa lapar.
Namun, jangan hanya mengandalkan kentang. Karena nutrisinya tidak cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh.
Cara menjalankan diet kentang
- Hanya mengonsumsi kentang yang telah dimasak.
- Makan kentang selama tiga sampai lima hari.
- Makan 0,9-2,3 kg kentang per hari.
- Jangan menambahkan kentang ke makanan lain, termasuk bumbu dan topping, seperti saus tomat, mentega, krim asam dan keju.
- Kita dapat menambahkan garam, tetapi cobalah untuk menghindarinya.
- Hanya minum air, teh atau kopi tanpa pemanis selama diet.
- Hindari olahraga berat dan rutin berolahraga ringan.
- Jika perlu minum obat, minumlah obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Namun, hindari mengonsumsi suplemen makanan yang dijual bebas.
Hal lain yang harus kita perhatikan adalah cara memasak kentang yang akan disantap. Hindari kentang goreng atau kentang yang diproses berlebihan. Kentang rebus atau kentang kukus adalah metode memasak terbaik.
Efek negatif dari diet kentang pada tubuh
1. Kekurangan nutrisi penting essential
Kentang memang merupakan komponen nutrisi dari makanan yang sehat dan seimbang. Namun kentang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi tubuh kita, karena kentang hanya mengandung karbohidrat dan protein.
Meskipun kentang kaya akan vitamin dan mineral tertentu, seperti kalium, vitamin C dan zat besi, namun beberapa kentang lainnya rendah kalsium, vitamin A dan vitamin B. Karena diet kentang cuma dilakukan selama 3-5 hari, kecil kemungkinan kita mengalami kekurangan nutrisi.
Namun demikian, karena sistem kekebalan yang melemah, kita mungkin masih mengalami beberapa kekurangan nutrisi dan mudah terkena penyakit karena daya tubuh melemah.
2. Kehilangan massa otot
Diet kentang sangat populer karena dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, saat berdiet, kehilangan otot biasanya menyertai hilangnya lemak, terutama saat kalori berkurang tajam.
Misalnya, satu penelitian menemukan bahwa 18 persen dari berat badan yang hilang oleh peserta yang menjalani diet sangat rendah kalori dengan hanya 500 kalori per hari berasal dari massa tubuh tanpa lemak.
Sebaliknya, orang yang mengonsumsi diet rendah kalori dengan 1.250 kalori sehari hanya kehilangan 8 persen dari massa tubuh tanpa lemak. Studi ini juga menunjukkan bahwa makan lebih banyak protein selama pembatasan kalori dapat mengurangi kehilangan otot, tetapi diet kentang dapat mengakibatkan kekurangan sumber protein berkualitas tinggi.