Dalam dunia keuangan, istilah utang dan piutang tentunya banyak didengar. Namun perlu kita ketahui bahwa kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda.
Kita perlu memahami perbedaan antara utang dan piutang, terutama jika kita seorang pengusaha. Singkatnya, utang adalah dana pinjaman, dan piutang adalah pemberian pinjaman.
Namun secara rinci, utang adalah suatu bentuk kredit atau pinjaman dana, baik tunai maupun surat berharga untuk memenuhi kebutuhan.
Bisa juga dikatakan bahwa utang adalah uang yang kita pinjam dari orang lain. Pinjaman atau utang harus dilunasi dalam jangka waktu yang disepakati. Besarnya utang tergantung pada kebutuhan individu atau perusahaan.
Adapun piutang adalah pemberian kredit atau pinjaman tunai atau non tunai kredit kepada individu dan perusahaan. Secara umum, piutang dihasilkan karena seseorang tidak dapat melunasi transaksi tepat waktu.
Dalam pengertian lain, piutang adalah istilah untuk uang yang kita pinjamkan kepada orang lain.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut 5 perbedaan utang dan piutang:
- Utang adalah uang tunai yang harus dibayarkan kepada kreditur untuk membeli bahan baku atau jasa. Piutang adalah uang tunai yang diterima untuk penjualan yang dilakukan secara kredit.
- Utang adalah jumlah utang perusahaan kepada pemasok. Piutang adalah jumlah yang harus dibayarkan oleh pelanggan perusahaan.
- Utang yang timbul dari pembelian bahan secara kredit. Piutang dibuat karena penjualan barang dan jasa.
- Utang mengurangi arus kas. Piutang menyebabkan peningkatan arus kas
- Utang dicatat sebagai kewajiban. Piutang dianggap sebagai aset.
Contoh kasus utang dan piutang
Agar kita lebih mudah memahami, kita dapat mengikuti kasus berikut ini.
Misalnya dalam hal utang, usaha fotokopi & percetakan membutuhkan dana untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan operasional. Oleh karena itu, diperlukan tambahan mesin fotokopi, printer, dan scanner untuk menyelesaikan proses cetak dengan cepat. Pemilik bisnis akhirnya meminjam atau berutang uang pada bank.
Jenis utang yang diambil adalah kredit usaha dengan tingkat bunga tahunan 5%. Kemudian bank akan memberikan pinjaman modal yang dengan jaminan sertifikat sepeda motor pemilik.
Pada umumnya, utang akan dicatat di neraca keuangan, dan kemudian dalam laporan itu juga akan menunjukkan tujuan meminjam uang.
Adapun contoh kasus piutang, sebuah perusahaan elektronik menerima pembayaran 160 juta setelah tiga bulan berikutnya.
Sampai dengan jatuh tempo, tempat usaha fotokopi & percetakan tersebut masih menyimpan uang pembayaran itu. Dana 160 juta itu disebut piutang milik perusahaan.