Penyakit herpes diakibatkan infeksi virus herpes simpleks (HSV), yang menyebabkan luka atau lecet di dalam atau di sekitar mulut atau alat kelamin.
Ada dua jenis herpes, yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 dapat menyebabkan herpes oral, biasanya mempengaruhi mulut dan kulit di sekitarnya. Sementara HSV-2 dapat menyebabkan herpes genital, yang biasanya ditularkan secara seksual.
Berikut penjelasan lengkap penyakit herpes:
Penyebab herpes
Penyebab penyakit herpes adalah virus herpes simpleks tipe I dan II. Kedua virus tersebut termasuk dalam virus herpes hominis yang digolongkan ke dalam virus DNA. Penyebaran infeksi herpes juga dapat terjadi melalui kontak langsung yaitu kulit dan kulit orang yang terinfeksi.
Dokter dapat membuat diagnosis infeksi herpes berdasarkan gejala dan temuan klinis. Namun untuk beberapa kondisi yang meragukan, seperti penampakan klinis yang tidak khas lagi, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Jaringan dan cairan dapat dikeluarkan dari vesikel kulit dan diamati di bawah mikroskop. Jika pemeriksaan laboratorium gagal mendeteksi virus herpes, tes lain yang dapat dilakukan adalah tes antibodi virus herpes simpleks.
Gejala herpes
Gejala awal penyakit herpes adalah kesemutan, gatal atau sensasi terbakar, kemudian muncul luka atau lecet di sekitar mulut atau alat kelamin.
Gejala herpes sering berlangsung 2-20 hari setelah terpapar virus. Untuk gejala herpes di area bibir atau mulut, ini akan menyebabkan lepuh muncul di dalam atau di sekitar bibir dan mulut.
Terkadang lepuh ini terbentuk di bagian lain dari wajah atau lidah, dan lebih jarang terjadi di bagian kulit lainnya. Luka biasanya berlangsung 2-3 minggu.
Adapun herpes kelamin cenderung berkembang pada penis, di sekitar atau di dalam vagina, bokong atau anus, dan dapat berkembang di area kulit lainnya.
Herpes juga dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan perubahan keputihan. Ketika seseorang terkena herpes untuk pertama kalinya, lukanya bisa bertahan selama 2 hingga 6 minggu.
Selain luka atau lecet, herpes juga dapat menyebabkan:
- Nyeri dan gatal
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Demam
- Kelelahan
- Pada kebanyakan kasus, lesi akan sembuh tanpa jaringan parut jangka panjang.
Kadang-kadang, gejala yang berulang mirip dengan gejala awal, meskipun cenderung tidak terlalu parah dan durasinya lebih pendek.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 33% penderita herpes oral dan 50% penderita herpes genital akan mengalami kekambuhan gejala.
Pengobatan herpes
Umumnya luka dan lecet akibat herpes akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-4 minggu. Namun, virus dapat tetap berada pada penderita tanpa menyebabkan ketidaknyamanan atau gejala. Sejauh ini, belum ada pengobatan yang dapat menghilangkan virus herpes di dalam tubuh.
Fokus pengobatan herpes adalah membantu meredakan gejala, mencegah penyebaran herpes dan mengurangi risiko komplikasi. Beberapa obat antivirus dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus herpes, antara lain:
- Acyclovir
- Valacyclovir
- Famciclovir
Selain obat antivirus, kita juga dapat melakukan beberapa tindakan untuk meredakan gejala dan mempercepat pemulihan infeksi virus herpes, yaitu:
- Minum paracetamol atau ibuprofen sebagai pereda nyeri.
- Gunakan air hangat untuk mandi.
- Kompres ruam dengan air hangat atau dingin.
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun.
- Gunakan pakaian yang longgar.
- Jaga area luka tetap kering dan bersih.