Saat berpuasa, tubuh biasanya tidak bertenaga dan terasa lemas atau bahkan mual. Ini adalah hal yang sangat umum dan normal bagi banyak orang.
Perut kita menghasilkan asam klorida untuk memecah makanan. Jika perut tidak kemasukan makanan dalam waktu lama, asam tersebut dapat menumpuk di perut dan berpotensi menyebabkan refluks asam dan kita akan mulai merasa mual. Perut kosong juga bisa menyebabkan rasa lapar.
Namun, bila mual menyerang, bisa sangat mengganggu dan membuat kita merasa cemas karena dikhawatirkan akan menyebabkan muntah sehingga membatalkan puasa.
Untuk membantu memecah makanan, perut memproduksi asam klorida. Jika seseorang tidak makan dalam waktu lama dan perut kosong, asam ini akan menumpuk di lambung dan dapat menyebabkan refluks asam dan mual.
Kurang tidur juga bisa menyebabkan mual. Selama puasa Ramadan, beberapa orang mungkin mengalami perubahan pola tidur untuk menyesuaikan waktu sahur, sehingga menyebabkan mereka kekurangan waktu tidur.
Selain itu, dehidrasi juga merupakan penyebab mual lainnya saat berpuasa. Mual juga bisa disertai dengan kondisi fisik yang menurun, seperti merasa sangat lelah, pusing atau bingung.
Cara mengatasi rasa mual saat puasa Ramadan
1. Batasi jenis makanan tertentu
Jika kita sering merasa mual saat berpuasa, mungkin ada yang salah dengan makanan yang kita makan. Oleh karena itu, usahakan untuk memperhatikan apa yang kita makan saat sahur dan berbuka puasa.
Untuk mencega hrasa mual saat berpuasa, Makan makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran.
Konsumsi juga makanan berprotein tinggi, termasuk daging, ikan, tahu, atau kacang-kacangan, selama waktu makan kita (buka puasa dan sahur atau waktu- waktu diantaranya).
2. Pastikan tubuh terhidrasi
Sebelum dan selama berpuasa, ada baiknya kita memastikan tubuh terhidrasi dengan cukup atau belum. Perbanyak minum air putih dan atau kaldu bening saat sahur untuk menghindari dehidrasi.
Meski begitu, tetap disarankan untuk tidak menambahkan terlalu banyak cairan sekaligus untuk menghindari perut meregang. Jumlah cairan yang dapat ditoleransi perut adalah 30-60 ml setiap 10-15 menit.
Gunakan pola 2-4-2 untuk mencegah dan menghilangkan rasa mual saat puasa, yakni minum dua gelas saat buka puasa, empat gelas saat malam dan dua gelas saat sahur.
3. Berlatih teknik pernapasan
Teknik pernapasan yang baik bisa mencegah perut mual. bagaimana bisa? Faktanya, teknik pernapasan yang benar dapat mencegah bahkan menghilangkan rasa mual.
Jika kamu merasa telah menjaga asupan makanan tetapi masih kerap mengalami mual, belajar teknik pernapasan mungkin bisa dicoba. Berikut caranya:
- Tidur telentang, letakkan bantal di bawah lutut dan leher agar nyaman.
- Letakkan tangan di perut, tepat di bawah tulang rusuk, dengan jari rapat. Dengan cara ini kita bisa merasakan jari-jari terlepas saat menarik napas. Dengan cara ini kita tahu bahwa tekniknya sudah benar.
- Tarik napas dalam dan perlahan dengan perut. Gunakan diafragma dan bukan tulang rusuk. Diafragma memberikan aliran udara yang lebih kuat daripada menggunakan tulang rusuk.