Beberapa orang tua belum paham bagaimana memberikan pendampingan pada anak-anaknya. Bahkan pernah mengalami emosi.
Padahal, emosi orang tua yang berlebihan bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengendalikan emosinya.
Bagaimana cara mengendalikan emosi?
Sebagai seorang manusia, dalam mengatasi suatu masalah terkadang kita berada dalam kondisi “fight or flight” (bertempur atau melarikan diri), dan anak kita yang menyebalkan itu akan terlihat sebagai musuh yang harus kita hadapi.
Saat kita penuh amarah, tubuh kita siap berkelahi secara fisik. Hormon dan neurotransmitter membanjiri tubuh kita, otot kencang, detak jantung cepat dan napas terengah-engah.
Dalam keadaan seperti ini, sulit untuk menjaga ketenangan, tetapi kita semua tahu bahwa memarahi anak walaupun akan membuat lega dan emosi terlampiaskan bukanlah sesuatu yang benar-benar kita inginkan
Jadi mulai sekarang, berjanjilah untuk tidak memukul, tidak menyumpah, tidak memanggil anak dengan sebutan kasar atau tidak memberikan hukuman apa pun di saat kita sedang marah.
Bagaimana dengan berteriak? Jangan pernah melakukannya pada anak, jika itu dilakukan berarti malah kita sedang yang tantrum.
Bila kita memang butuh untuk berteriak, pergilah ke suatu tempat di mana tidak ada orang yang bisa mendengar, misal mobil. Jangan lupa tutup semua jendela dan kemudian baru berteriaklah , dan jangan berteriak menggunakan kata-kata, karena akan membuat kita menjadi lebih marah.
Anak akan sering melihat kita marah dan cara kita mengatasi situasi itu akan dilihat dan ditiru olehnya. Saat ia marah, kemarahan yang pernah kita lakukan tidak hanya akan menyakitinya tapi juga akan dicontoh olehnya.
Berikut hal-hal yang perlu dihindari:
- Hindari penggunaan kata-kata yang menjengkelkan, menghina atau mengejek. Para ayah dan ibu, memilih kata-kata yang bersahabat akan membantu kita mengurangi emosi negatif kita. Sebaliknya, jika kita mengatakan hal-hal buruk, emosi negatif kita akan semakin membesar. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari perilaku itu.
- Melakukan kekerasan fisik yang membahayakan keselamatan orang lain. Para orang tua, kekerasan fisik dapat membahayakan fisik dan pikiran anak. Oleh karena itu, yang terbaik adalah menghindari perilaku itu. Jika ibu dan ayah tengah melakukan itu, maka segera hentikan. Minta maaf kepada anak dan katakan padanya bahwa cara orang tua menggunakan kekerasan fisik untuk mengungkapkan kemarahan itu tidak benar. Lalu jauhi anak agar ibu dan ayah bisa tenang sejenak hingga amarah reda.