Sebelum menjadi pejuang UFC yang terkenal, Francis Ngannou terlebih dahulu bergaul dengan kemiskinan dan sempat terseret masalah hukum karena menjadi imigran ilegal.
Ngannou adalah salah satu petarung UFC yang diperhitungkan sebagai calon pemegang sabuk juara. Akhir pekan ini, Ngannou akan menantang juara bertahan kelas berat UFC Stipe Miocic.
Padahal Ngannou baru benar-benar mendalami olahraga mixed martial arts pada 2013 setelah sempat serius berlatih tinju. Ngannou semula berharap tinju bisa mengubah jalan hidup sekaligus mengentaskan diri dari kemiskinan.
Ngannou lahir di Batie, Kamerun, dan hidup dalam kekurangan, tidak dapat pergi ke sekolah karena orang tuanya tidak memiliki uang. Petarung berjuluk The Predator itu juga sempat bekerja di tambang pasir ketika masih 10 tahun.
Kemudian, Ngannou bekerja serabutan dan sempat diajak masuk dalam geng lokal di desanya yang kemudian ia tolak.
Setelah berlatih tinju pada usia 22 tahun, Ngannou kemudian pensiun karena sakit. Baru pada usia 26 tahun Ngannou pergi ke Paris, bermimpi menjadi petinju profesional.
Ngannou melintasi Eropa secara ilegal dengan perahu dari Afrika. Akibatnya, dia mendekam di penjara selama dua bulan.
Ngannou menyeberang dari Afrika ke Eropa dengan menggunakan perahu secara ilegal. Akibatnya ia harus mendekam di penjara selama dua bulan.
Setelah keluar penjara Ngannou kemudian bisa tiba di Paris meskipun tanpa uang dan harus menggelandang di jalanan.
Ngannou baru bisa berlatih tinju pada Agustus 2013 di MMA Factory. Namun kemudian pemilik MMA Factory, Fernand Lopez mengarahkannya mendalami mixed martial arts.
Karier profesional MMA Ngannou dimulai pada 30 November 2013 di ajang 100% Fight. Setelah empat kali bertarung di ajang tersebut, Ngannou tampil di SHC 10 dan KHK MMA National Tryouts.
Ngannou baru muncul di UFC pada Desember 2015. Enam pertarungan beruntun di UFC berakhir dengan kemenangan, lima KO/TKO dan satu submission.
Setelah mengalahkan Alistair Overeem, Ngannou sempat merasakan dua kekalahan dari Stipe Miocic dan Derrick Lewis. Kemudian Ngannou kembali meraih empat kemenangan beruntun.
Ngannou adalah salah satu petarung brutal di UFC karena memiliki kekuatan pukulan yang dahsyat. Mayoritas kemenangan diraih dengan kemenangan KO/TKO berkat kekuatan pukulan yang tercatat dalam rekor dunia saat ini.
Kini, Ngannou yang memiliki catatan tarung 15 kali menang dan 3 kali kalah, menjadi petarung penantang pertama di kelas berat dan berpeluang merebut gelar juara dari Miocic dalam pertarungan UFC 260 yang akan berlangsung Minggu (28/3) waktu Indonesia.
Source: cnnindonesia