fbpx
Chess.com: Kasus Dewa Kipas Mutlak Curang

Chess.com: Kasus Dewa Kipas Mutlak Curang

Polemik Dadang Subur alias Dewa Kipas semakin ramai diperbincangkan oleh warganet. Bahkan ia diundang ke acara podcast di channel YouTube Deddy Corbuzier.

Hal ini terkait dengan Dadang Subur, pemilik akun Dewa Kipas di situs catur daring Chess.com, telah mendapatkan hukuman banned setelah ia mengalahkan Master Catur Internasional, Levy Rozman alias GothamChess. Pemblokiran yang diterima Dewa Kipas mengindikasikan adanya tindakan curang yang melanggar aturan fair play di situs Chess.com.

Namun, banyak pihak mengira pemblokiran tersebut didasarkan pada laporan dari penggemar GothamChess, mereka tidak menerima idolanya dikalahkan, dan menganggap Dewa Kipas melakukan kecurangan.

Melalui akun Twitter resmi Chess.com, mereka memberikan penjelasan terkait pemblokiran tersebut, yang terjadi bukan atas dorongan dari laporan penggemar atau GothamChess. Ini dilakukan berdasarkan data yang sudah diulas oleh tim Fair Play.

Tim Fair Play ini terdiri dari tujuh orang, tidak bergerak seperti moderator namun sebagai ilmuwan data. Saat Chess.com mendengar tentang dugaan kecurangan dan pelaporan pemain, peringatan dari algoritma yang digunakan tim Fair Play untuk membantu membuat keputusan pelarangan. Secara internal, mereka disebut ‘detektif cheat’, dan mereka sudah menutup ribuan akun Chess.com selama ini.

Baca Juga :  Ini Kata chess.com Soal Akun Pak Dadang di-Banned

Menurut Danny Rensch, Chief Operating Officer (COO) Chess.com, sekaligus Master Catur Internasional, bahwa kasus Dewa Kipas merupakan mutlak sebuah kecurangan.

“Kasus Dewa Kipas adalah mutlak sebuah kecurangan,” ujarnya.

Lebih dari lusinan laganya ditetapkan oleh Chess.com sebagai permainan yang dihasilkan sebuah mesin catur pada tingkat yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Bahkan akurasinya lebih tinggi daripada pemain catur peringkat atas Indonesia, Grandmaster Susanto Megaranto dengan 94,4 hingga 95,3 persen.

Rensch juga selalu mengingatkan para top player bahwa mereka adalah orang yang memiliki emosional dan kompetitor. Hal paling netral di sini adalah algoritma. Meski tidak sempurna, namun sistem tersebut bisa mengurangi kecurangan di setiap permainan.

“Dalam memutuskan sesuatu, kami bertindak tanpa emosi dan tujuan untuk melindungi integritas permainan,” kata Rensch.

Ali Akbar dan Dadang Subur mengatakan mereka mempersilakan Master Catur Indonesia untuk datang ke rumahnya. Sehingga Dadang Subur dapat bermain dengan mereka dan ditayangkan secara langsung di depan kamera untuk pemirsa berita nasional. Subur pun merasa yakin kalau dirinya akan menang.

Baca Juga :  Ini Kata chess.com Soal Akun Pak Dadang di-Banned

Sebelumnya, dalam diskusi virtual yang digelar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) pada Jumat (12/3), telah dibahas anomali permainan Dewa Kipas. Pengamat catur dan pakar IT Heri Darmanto mengatakan ada perubahan grafik permainan Dewa Kipas yang tadinya normal naik turun, menjadi selalu berada di puncak sejak 22 Februari sampai akhirnya di-banned. Akurasi Dewa Kipas sejak 22 Februari selalu di atas 90%, yang dinilai para member Chess.com sebagai indikasi kecurangan.

Source: detik