Cara menghitung masa subur perlu diketahui wanita yang merencakan kehamilan. Masa subur terjadi di sekitar masa ovulasi. Cara menghitung masa subur bisa dimulai dari lima hari sebelum ovulasi sampai ovulasi terjadi.
Masa subur sangat umum terjadi pada wanita. Setiap bulan, tubuh wanita mengeluarkan sel telur yang harus segera dibuahi agar bisa hamil. Jika telur tidak dibuahi, maka akan keluar bersamaan denganaliran menstruasi. Karena itu, untuk meningkatkan peluang kehamilan, ada baiknya memahami cara menghitung masa subur.
Langkah pertama dalam menghitung masa subur dapat dilakukan melalui perhitungan sederhana. Cara menghitung masa subur tersebut bisa diketahui mulai dari siklus menstruasi bulanan. Namun, cara menghitung masa subur wanita bisa diamati setelah 3-4 kali menstruasi.
Apa itu masa subur?
Ovulasi hanya bisa terjadi sekali dalam sebulan. Ketika ovarium melepaskan sel telur yang matang, sel telur bisa mati dalam 12 hingga 24 jam, terutama jika tidak dibuahi oleh sperma. Inilah mengapa sangat penting untuk menjadwalkan hubungan seksual tepat sebelum dan sekitar ovulasi.
Berikutnya, sperma bisa bertahan dalam tubuh wanita hingga lima hari. Saat pasangan berhubungan seksual setidaknya lima hari sebelum ovulasi, kehamilan bisa terjadi. Inilah yang disebut masa subur.
Cara menghitung masa subur jika siklus menstruasi teratur
Apabila Anda yang memiliki siklus menstruasi teratur, maka cara menghitung masa subur akan lebih mudah. Siklus menstruasi biasanya terjadi rata-rata sekitar 28 hari. Siklus ini mulai pada hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya.
Akan tetapi, tidak semua wanita punya siklus menstruasi 28 hari. Siklus menstruasi pada tiap wanita bisa bervariasi dari 21 hari hingga 35 hari. Apabila menstruasi tetap di siklus yang sama, siklus ini dapat disebut dengan siklus teratur.
Proses ovulasi terjadi sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi. Masa subur sendiri terjadi 5-6 hari sebelum masa ovulasi. Secara wajarnya rata-rata wanita mengalami masa subur antara hari ke 10 – 17 (setelah hari pertama menstruasi).
Cara menghitung masa subur dengan siklus menstruasi teratur bisa dengan mengurangi hari pertama menstruasi berikutnya dengan 14. Sebagai contoh, menstruasi mulai tanggal 2 Juli, jika Anda memiliki siklus menstruasi 28 hari, tambahkan dengan 28. Hasilnya adalah hari pertama menstruasi berikutnya, jadi 30 Juli. Setelah itu kurangi 30 dengan 14, dan ketemulah masa subur. 30 – 14 = 16, maka masa suburnya jatuh tanggal 16 Juli.
Cara menghitung masa subur jika siklus menstruasi tidak teratur
Jika Anda memiliki siklus menstruasi tidak teratur, Anda masih bisa mengetahui cara menghitung masa subur. Cara menghitung masa subur jika siklus menstruasi tidak teratur memang sedikit rumit dan memerlukan cukup waktu. Pasalnya, Anda harus mengetahui siklus menstruasi minimal 6 bulan terakhir.
Satu siklus menstruasi dihitung mulai hari pertama menstruasi sebelumnya hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Kemudian, hitung dengan cermat berapa jumlah hari serta masing-masing siklus menstruasi selama 6 kali berturut-turut dan kemudian lihat berapa hari siklus terpanjangnya serta berapa hari juga siklus terpendeknya.
Contoh, jika siklus menstruasi selama 6 bulan berturut-turut adalah 29 hari, 31 hari, 27 hari, 28 hari, 26 hari, 30 hari. Dari contoh tersebut, maka siklus menstruasi terpendek adalah 26 hari dan siklus terpanjang 31 hari. Sampai di sini masa subur bisa diketahui.
Selanjutnya ketahui siklus menstruasi terpendek, misal 28 hari. Kurangi angka 28 dengan 18, maka hasilnya 8. Angka ini adalah hari pertama pada posisi paling subur. Setelah itu ketahui siklus terpanjang menstruasi, misalnya 31 hari. Kurangi angka ini dengan angka 11, maka hasilnya 20. Angka ini adalah hari terakhir masa subur yang dimiliki.
Ciri masa subur
Kemudian, jika sudah mengetahui cara menghitung masa subur, penting juga untuk memahami apa saja ciri-cirinya. Ciri-ciri masa subur tersebut bisa dilihat dari tanda fisik dan psikis. Berikut ini ciri-ciri masa subur wanita:
1. Hasrat seksual meningkat
Hasrat wanita untuk berhubungan seks meningkat sesaat sebelum ovulasi. Sebenarnya,, meningkatnya hasrat wanita untuk berhubungan seks meningkat sesaat sebelum ovulasi, merupakan reaksi alami tubuh.
2. Keluar cairan serviks mirip putih telur
Cairan serviks yang menyerupai putih telur merupakan tanda jika wanita mendekati ovulasi atau sedang berovulasi. Cairan serviks pada wanita berbeda-beda jika dilihat secara bentuk fisiknya. Ovulasi biasanya terjadi pada hari seorang wanita memiliki jumlah cairan basah paling banyak.
3. Muncul bercak cokelat
Bercak cokelat saat ovulasi merupakan hal yang normal. Gejala ovulasi ini bisa terjadi saat folikel berkembang, atau telur, matang, tumbuh dan kemudian pecah, menghasilkan sejumlah kecil perdarahan. Saat darah bertambah tua, maka warnanya akan berubah menjadi cokelat. Hal inilah menjadi sebab keputihan dapat berkisar dari merah hingga cokelat tua.
4. Suhu tubuh basal meningkat
Suhu tubuh basal merupakan suhu ketika tubuh istirahat. Saat ovulasi, kadar progesteron naik di tubuh. Hormon progesteron jadi penyebab suhu tubuh sedikit naik sekitar setengah derajat celsius. Waktu paling subur yaitu dua hingga tiga hari sebelum kenaikan suhu.
5. Perubahan fisik payudara
Sensitivitas payudara serta puting susu, kelembutan serta rasa sakit, juga bisa menjadi tanda lain dari ovulasi. Hal ini terjadi karena aliran hormon yang masuk ke tubuh tepat sebelum dan setelah ovulasi.
6. Nyeri panggul ringan
Pada beberapa wanita biasanya merasa sakit atau nyeri di panggul. Efek tersebut disebut dengan Mittelschmerz, dan bisa berlangsung di mana saja antara beberapa menit serta beberapa jam.
Source: liputan6