Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pengeboran sumur Eksplorasi Hidayah-1 Petronas Carigali North Madura II Ltd di Wilayah Kerja (WK) North Madura II ditengarai berhasil menemukan cadangan minyak.
Pengeboran sumur Hidayah-1 dimulai pada 7 Januari 2021. Ini merupakan salah satu bentuk kegiatan komitmen WK North Madura II.
Petronas menempuh perjalanan panjang sebelum menemukan cadangan minyak itu. Menurut informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Petronas Carigali International E&P BV memenangkan wilayah kerja di North Madura II Offshore Jawa Timur pada lelang reguler tahap I pada tahun 2014. Luas wilayah kerjanya mencapai 1.288,2 kilometer persegi.
Perusahaan asal Malaysia itu bersama dengan Statoil ASA memenangkan lelang untuk non wilayah kerja lokasi Aru Trough I Offshore Aru. Komitmen pasti eksplorasi dari dua pemenang lelang itu berlaku selama tiga untuk untuk masa eksplorasi berupa studi G&G sebesar 2 juta dolar AS, survei seismik 2D sepanjang 700 km dan pemboran tiga sumur eksplorasi.
Sementara itu, total komitmen eksplorasi dari kedua pemenang lelang tersebut mencapai 70,9 juta dolar AS dan mendapat signature fee sebesar 3 juta dolar AS. Kontak kerjasama dengan pemerintah ditandatangani pada 22 Mei 2015 lalu.
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee A Suardin mengatakan kedalaman keseluruhan sumur Hidayah-1 saat pengeboran berada pada kedalaman 2.739 meter. Setelah 57 hari melakukan kegiatan pemboran, SKK Migas dan Petronas Carigali North Madura II Ltd melakukan 1 interval drill steam test (DST) untuk mengetahui laju alir serta data reservoir pada Formasi Ngimbang dan berhasil menemukan hidrokarbon berupa minyak dengan lajur alir awal ~2.100 barel minyak per hari (BOPD).
Ia mengapresiasi seluruh jajaran yang terlibat pada kegiatan penemuan potensi hidrokarbon di wilayah kerja tersebut. Penemuan ini akan menjadi pondasi yang kokoh bagi upaya penemuan lainnya sebagai upaya bersama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama- sama mewujudkan visi produksi 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030.
Source: cnnindonesia