Menteri Keuangan Sri Mulyani baru saja mengumumkan 7 jenis Bansos (Bantuan Sosial) yang akan terus disalurkan pada tahun 2021. Bantuan sosial ini termasuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021.
“Anggaran PEN tahun ini 533,1 triliun rupiah. Angka ini masih sangat preliminary. Semalam kami baru diskusi dengan kementerian dan Kemenko lain angka ini meningkat sampai level 619 triliun rupiah,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyatakan anggaran PEN sebesar 533,1 triliun rupiah difokuskan pada empat bidang yaitu kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, serta UMKM dan pembiayaan korporasi.
Di bidang kesehatan, 104,7 triliun rupiah dialokasikan untuk pengadaan dan operasional vaksin COVID-19, sarana, prasarana dan alat kesehatan, biaya klaim perawatan, insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, serta bantuan iuran BPJS untuk PBPU/BP.
Untuk program prioritas dialokasikan 141,36 triliun rupiah yang difokuskan pada dukungan pariwisata, ketahanan pangan, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah dan subsidi ke daerah, padat karya K/L, kawasan industri, serta program prioritas lainnya.
Di bidang UMKM dan pembiayaan korporasi, dialokasikan 150,06 triliun rupiah dengan fokus pada subsidi bunga KUR dan non-KUR, IJP korporasi dan UMKM, penempatan dana, serta penjaminan loss limit dan korporasi.
Alokasi terakhir adalah untuk bidang perlindungan sosial sebesar 150,96 triliun rupiah. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan setidaknya ada 7 program bansos yang telah mendapat dana PEN, yaitu: Bansos Kartu Sembako atau BNPT, Bansos Pra Kerja, BLT Dana Desa, Bansos tunai bagi 10 juta KPM 300 Ribu rupiah, Bansos Subsidi Kuota PJJ bagi para siswa dan mahasiswa, serta Bansos dalam bentuk diskon listrik atau subsidi listrik.
“Ini adalah paket pemulihan ekonomi yang berisi kesehatan yang kita akan berusaha 104 triliun rupiah termasuk untuk vaksinasi dan perlinsos 150 triliun rupiah, program prioritas 141 triliun rupiah serta dukungan UMKM dan bisnis sekitar 150 triliun rupiah,” jelasnya.
Source: pikiran-rakyat