Jangan sampai ketinggalan! Generasi muda wajib ikut serta memeriahkan peringatan hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni.
Salah satu cara untuk memperingati Hari Lahir Pancasila yang populer adalah dengan membuat bingkai Twibbon Hari Lahir Pancasila.
Gampang sekali cara membuat Twibbon Hari Lahir Pancasila, tinggal klik Link Download Twibbon Hari Lahir Pancasila yang akan kami bagikan di bawah ini.
- Pilih salah satu desain Twibbon Hari Lahir Pancasila yang telah kami sediakan pada link di bawah ini.
Design Twibbon Hari Lahir Pancasila >>> [KLIK DI SINI] - lalu klik UNDUH
Cara Buat Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022 - Kemudian Klik Pilih Foto, kemudian carilah foto terbaik anda, kemudian pilih foto tersebut
Cara Buat Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022 - Sesuaikan foto agar posisinya pas di tempat kosong pada bingkai, bisa dengan menggeser foto, zoom in, atau zoom out foto agar foto anda pas mengisi ruang kosong tersebut. Lalu Pilih Selanjutnya
Cara Buat Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022 - Tunggu hingga proses pembuatan Twibbon Hari Lahir Pancasila anda selesai. Tak butuh waktu lama, kok.
Cara Buat Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022 - Lalu pilih Unduh, simpan pada tempat penyimpanan di HP/Laptop anda
Cara Buat Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022 - Setelah Twibbon Hari Lahir Pancasila anda jadi, kemudian bagikan di media sosial untuk memeriahkan Peringatan Idul Fitri tahun ini.
Sejarah Peringatan Hari Lahir Pancasila
Tanggal 1 Juni selalu diperingati sebagai hari lahir Pancasila, dasar negara yang mempersatukan kita dari Sabang sampai Merauke.
Pada tahun 1970, Rezim Orde Baru melalui Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) pernah melarang peringatan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.
Pasca Reformasi 1998, banyak komplain tentang hari lahir Pancasila yang sebenarnya. Setidaknya ada tiga tanggal terkait dengan hari lahir Pancasila, yaitu 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945.
Dan akhirnya tanggal 1 Juni dideklarasikan sebagai hari lahir Pancasila. Sebab pada tanggal itu, kata Pancasila pertama kali diucapkan Bung Karno pada sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang saat itu masih belum dilantik menjadi presiden RI.