Saat ini, trading Forex diklaim menjadi ‘wahana’ penghasil uang yang menjanjikan. Istilah Forex mengacu pada foreign exchange alias pertukaran valuta asing. Jadi, di dalam pasar terjadi perdagangan berbagai mata uang untuk menghasilkan keuntungan.
Konsep trading sangat sederhana. Nilai tukar sepasang mata uang, seperti rupiah Indonesia terhadap dolar AS, berubah sepanjang waktu. Nilai tukar inilah yang menjadi objek trading. Anda bisa membeli saat tren nilai tukar kuat dan menjual jika trennya berlawanan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang trading Forex. Simak dengan saksama!
Apa itu Forex?
Forex merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu foreign artinya asing, dan exchange artinya pertukaran.
Jadi, Forex dapat diartikan sebagai kegiatan pertukaran mata uang asing. Kegiatan ini dapat diibaratkan dengan menukarkan rupiah dengan mata uang asing di money changer.
Adapun yang diperdagangkan di dalam Forex adalah pasangan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Misalnya EUR/USD, GBP/USD dan lainnya.
Misalnya, USD/IDR adalah 10.000. Artinya jika seseorang ingin membeli 1 dolar AS, ia harus mengeluarkan uang 10.000 rupiah. Prinsip trading juga sangat sederhana. Pasangan mata uang dibeli saat nilainya rendah dan dijual kembali saat nilainya tinggi.
Istilah lain yang perlu diketahui adalah pasar Forex. Pasar Forex adalah tempat berdagang berdasarkan penawaran dan permintaan.
Pasar Forex memiliki karakteristik yang unik, yaitu likuiditasnya sangat besar, distribusi geografisnya luas dan jangka waktu perdagangannya panjang. Transaksi dilakukan 24 jam sehari, melibatkan pasar keuangan utama global.
Risiko trading Forex
Risiko terbesar yang bisa dihadapi trader Forex adalah pergerakan harga yang sangat tinggi dalam hal volatilitas dan likuiditas. Berikut risiko terbesar trading Forex:
1. Volatilitas tinggi
Semakin tinggi volatilitas harga pasangan mata uang atau Forex, semakin banyak keuntungan yang dapat diperoleh trader Forex. Namun, pada saat yang sama, risikonya meningkat. Probabilitas “merugi” juga meningkat.
2. Leverage besar
Trading Forex memberlakukan sistem “margin trading”. Hal ini memungkinkan broker untuk meminjamkan dana atau “Leverage” untuk meningkatkan dana margin menjadi lebih besar.
Adanya sistem ini memungkinkan para trader untuk mendapatkan keuntungan yang besar bahkan ketika mereka memulai trading dengan modal kecil. Meski begitu, akan ada masalah muncul ketika trader mengalami kerugian saat trading, yang dapat sangat memengaruhi margin mereka.
Jika “Leverage” terlalu tinggi, itu dapat membuat trader bangkrut, kehabisan dana dan bahkan berhutang pada broker. Setidaknya sebagai trader pemula, anda harus memahami risiko tersebut sebelum memulai trading Forex.